Drs. H. SJAFRUDDIN MADJID
Nama saya adalah Drs.H.Sjafruddin
Madjid putra ke empat dari sepuluh bersaudara, anak pasangan Abdul
Madjid Yahya dan Nyak Ka’oy Ahmad. Lahir di Medan Sumatera Utara tanggal 10 Oktober 1953. Pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) saya selesaikan di Provinsi Daerah Istimewa Aceh (sekarang NAD ). Sejak SMP tahun 1968 telah mulai belajar hidup
mandiri dengan menyusun sendiri jadwal
belajar, mengaji dan memasak. Ini
disebabkan ayah pensiun dari tugasnya sebagai tentara dan memilih hidup sebagai
petani. Akibatnya keluarga saya pindah tempat tinggal ke daerah perkebunan
sedangkan saya harus menyelesaikan sekolah di kota ( Tekengon – Aceh ). Pertemuan
dengan kedua orang tua dan keluarga lainnya hanya terjadi pada setiap Sabtu , Minggu
atau hari
libur lainnya . Di hari yang sama juga,
saya wajib membantu ayah/keluarga menjadi petani kopi sampai saya tamat SMP. Ketika SMA saya diserahi tanggung jawab yang
lebih besar, yakni mengolah satu hektar sawah . Ini saya lakukan sendiri sepulang dari sekolah.. Jika semula
lokasinya di Takengon-Aceh Tengah, kini berpindah ke Sigli - Aceh Pidie yang
juga merupakan kampung asal kedua orang
tua saya. Ini belangsung sampai saya tamat SMA. Karenanya
pemahaman dan pengalaman tentang kerja
keras sudah menjadi hal yang terbiasa bagi saya sejak usia remaja.
Dengan tujuan melanjutkan pendidikan, setelah
menamatkan SMA, saya hijrah ke Jakarta. Sulitnya transportasi saat itu membuat
perjalanan dari Sigli (Aceh) ke Jakarta harus ditempuh selama lima hari yakni dengan
dua hari perjalanan darat dan
tiga hari perjalanan laut. Sedangkan perjalanan lewat udara, saat itu merupakan perjalanan mahal dan mewah.
Tanggal 1 Desember
1971 untuk pertama kali saya sampai di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan menumpang di rumah kontrakan kakak
yang sempit di Suka Mulya Ujung, Kelurahan Harapan Mulya Kemayoran Jakarta Pusat . Dari sinilah saya memulai mencoba menggapai cita dalam hiruk
pikuknya kota Jakarta.
Awal April 1972 saya kuliah di Akademi Penerangan ( sekarang sudah di
likwidasi ) yakni sebuah Akademi dengan status ikatan dinas dibawah naungan
Depertemen Penerangan. Saya termasuk 100 mahasiswa dari sekitar +
5.000 an peserta test yang lulus. Pada bulan April 1975 saya dapat
menyelesaikan kuliah. Sebagai mahasiswa ikatan dinas, saya langsung bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dibawah naungan Depertemen Penerangan dan di tempatkan di wilayah Provinsi DKI
Jakarta. Ketika
Depertemen Penerangan di bubarkan oleh Gus Dur, saya di
pindah tugaskan sebagai PNS di lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta. Jadi dari
awal bekerja sampai pensiun tetap bekerja di lingkungan Pemda Provinsi DKI Jakarta.
Setelah masa orientasi kerja sebagai PNS, sambil meneruskan kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik ( IISIP) Lenteng Agung Jakarta, mulai Oktober 1975 saya mendapat penugasan pertama sebagai Juru
Penerang Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Pada
usia 21 tahun saat itu, saya sudah mulai
mengikuti gerak langkah pembangunan di Provinsi DKI Jakarta. Perpindahan lokasi
tugas dari satu
wilayah ke wilayah lainnya di wilayah
Provinsi DKI Jakarta, membuat saya
semakin memahami seluk beluk pembangunan di Jakarta. Dari kerja keras dan ketekunan dalam melaksanakan tugas, pada tahun 1981 di usia 28 tahun, saya mendapat penghargaan sebagai Juru Penerang Teladan Tingkat Nasional
dari Depertemen Penerangan RI. Penghargaan ini mengantar saya bersama lima
karyawan lainnya, mewakili Depertemen Penerangan RI memenuhi undangan dari
United State Information Service ( USIS) untuk berkunjung ke Amerika Serikat (
USA ) selama satu bulan. Dari kunjungan tersebut, disamping melihat kegiatan
pembangunan di Amerika Serikat, saya
berkesempatan untuk melihat lansung bagaimana sebuah negara maju mengelola
media massa dan demokrasi untuk kepentingan bangsa dan negaranya.
Kesempatan berkunjung ke luar negeri ini, kemudian diikuti oleh beberapa perjalanan lainnya
ke negara benua Amerika, Eropah, Australia
dan Asia. Semua perjalanan tersebut dibiayai oleh pihak pengundang dan
sama sekali tidak menggunakan anggaran negara Republik Indonesia. Perjalanan
terakhir saya ke Luar Negeri atas biaya sendiri adalah ketika melaksanakan
Ibadah Haji tahun 2008.
Dari pernikahan saya dengan Hj.Purwani
Pujiastuti, wanita asal Cepu Jawa Tengah
tahun 1978, saya di karuniai empat orang anak.
Dua putra dan dua putri. Putra pertama telah menikah. Setelah menyelesaikan kuliah di Jurusan Akutansi
Universitas Trisakti kini bekerja sebagai
ouditor di sebuah perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia. Putra ke dua
juga telah menikah dan mempunyai satu putra. Setelah menyelesaikan kuliah di
Teknik Elektro Universitas Indonesia, saat ini bekerja sebagai Direktur Teknik pada sebuah perusahaan Information Tehnologi ( IT ).
Yang ke tiga ……( lihat sebelah )
Yang ke tiga seorang putri dan akan menikah
pertengahan tahun 2013 ini. Setelah menamatkan
kuliahnya di Jurusan Administrasi Niaga,
Fisip Universitas Indonesia saat ini bekerja disebuah Hotel International di Jakarta sebagai
supporting administrator. Yang ke empat si bungsu,
juga seorang putri. Karena sakit telah dipanggil kembali oleh Allah SWT pada tahun 2004 di usia 16 tahun. Disamping itu saat
ini saya masih membimbing mantan pembantu rumah tangga saya untuk menyelesaikan kuliahnya di jurusan Sastra
Arab FIB Universitas Indonesia. Dia anak yatim yang ikut bersama saya sejak SLTA ( MAN ). Karena pretasi belajarnya
yang baik dengan IPK terakhir 3.52, dia mendapat Bea Siswa
dari kampusnya. Dengan demikian dalam kehidupan rumah
tangga, saya sudah tidak punya tanggung
jawab keuangan yang besar karena semua putra/i saya sudah mandiri, sehingga merupakan salah satu jalan terbaik bagi
saya untuk menghindari korupsi bila saya diberi tugas tanggung jawab oleh
masyarakat.
Sebagai pensiunan PNS saat ini saya menggunakan
sebagian waktu saya sebagai pengurus sebuah mesjid besar milik Pemda Provinsi
DKI Jakarta. Namun demikian saya masih merasakan
banyak waktu yang tersisa yang dapat saya pergunakan untuk mengabdi kepada masyarakat. Untuk maksud tersebut saya mencoba memilih melalui jalur legeslatif, yakni menjadi mencalonkan diri
menjadi Anggota DPRD di Provinsi DKI Jakarta priode tahun 2014 – 2019. Pertimbagannya adalah karena melalui DPRD Provinsi DKI Jakarta inilah,
merupakan titik penting penentu arah
pembangunan di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu saya ingin ikut
didalamnya .
Pengalaman saya bekerja di lingkungan Pemda
DKI Jakarta akan sangat berguna untuk membantu kelancaran pekerjaan jika saya terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta. Pengalaman tersebut, akan memudahkan bagi saya memahami
program-progam yang diajukan oleh eksekutif untuk ditetapkan sebagai program
pembangunan di tahun mendatang. Dengan demikian
fungsi legalisasi dan kontrol dalam penentuan arah pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat akan dapat saya lakukan sejak tahap perencanaan.
Sesuai dengan ketentuan
perundangan-undangan yang belaku
khususnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan
Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD, untuk menjadi calon anggota DPRD maka saya harus melalui
jalur partai politik. Dari 10
partai politik peserta pemilu 2014 yang akan datang, saya menentukan pilihan
memakai jalur PARTAI GERINDRA (GERAKAN
INDONESIA RAYA) karena visi, misi, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga, serta konsep dasar yang diusung
partai ini untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang menurut saya merupakan
konsep yang terbaik dari yang di tawarkan partai-partai peserta pemilu tahun
2014 lainnya. Disamping itu saya berkeyakinan bahwa melalui partai GERINDRA
saya akan dapat memperjuangkan aspirasi warga untuk peningkatan kualitas hidup
yang lebih baik secara merata dan berkeadilan bagi seluruh warga DKI Jakarta dalam
bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.
Berdasar persyaratan Dewan Pengurus Daerah
( DPD) Partai Gerindra Provinsi DKI
Jakarta, untuk seleksi bakal colon anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta disamping
persyaratan sesuai dengan perundang-undangan tentang Pemilu 2014, maka kepada
setiap calon anggota DPRD DKI Jakarta yang memilih Partai GERINDRA sebagai
kendaraan politiknya, di wajibkan untuk
memperoleh dukungan awal minimal dari 1500 orang masyarakat Jakarta yang
mempunyai hak pilih dan berdomisili
sesuai dengan daerah pemilihan yang diinginkannya. Sebagai warga DKI
Jakarta yang sejak tahun 1981 telah bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, maka
saya memilih daerah pemilihan Jakarta Selatan. Untuk itu saya MOHON DUKUNGAN dari anda semua warga
Jakarta Selatan, kepada saya agar dapat
menjadi calon dan memenangkan kursi DPRD Provinsi DKI Jakarta melalui Partai
Gerindra pada saatnya nanti. Sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh DPD Partai
Gerindra Provinsi DKI Jakarta, dukungan tersebut harus
dibuktikan DENGAN MENGISI DAN MENANDA
TANGANI FORMULIR REKAPITULASI DUKUNGAN BAKAL CALON ANGGOTA DPRD PROVINSI DKI
JAKARTATERLAMPIR SERTA MEMBERI FOTO COPY KTP jati diri anda sebagai tanda dukungan anda
kepada saya. Untuk hal tersebut saya
tidak menyediakan dana dan sumbangan dalam apapun, karena saya ingin maju
sebagai calon anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dan bekerja untuk kepentingan
masyarakat tanpa diiringi politik uang. Kiranya dukungan dan KTP tanda bukti
dukungan anda kepada saya sudah saya terima SELAMBATNYA TANGGAL 26 FEBRUARI
2013.
Atas
semua dukungan yang anda berikan baik langsung maupun tidak langsung, sekarang dan
ketika Pemilu 2014 dilaksanakan, saya ucapkan terima kasih. Kiranya Allah
SWT/Tuhan YME akan membalas kebaikan anda semua. Diiringi doa, SEMOGA ALLAH SWT/TUHAN YME MENUNTUN KITA
DAN KELUARGA UNTUK DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP KITA KHUSUSNYA DAN
MASYARAKAT JAKARTA PADA UMUMNYA KEARAH YANG LEBIH BAIK SECARA MERATA DAN
KEBERKEADILAN. Amin !
Akhirnya, saya hormati apapun aliran
politik dan partai anda, namun untuk Pemilu 2014 saya mohon dukungan anda
kepada saya untuk menjadi salah satu calon anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta
periode tahun 2014 – 2019 melalui Partai Gerindra .
Jakarta,
Februari 2013
Drs.
H. SJAFRUDDIN MADJID